Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Lengkap Tentang Lift Evelator, Cara Kerja, Jenis Dan Fungsinya

Lift atau Elevator merupakan angkutan transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.

Pada gedung-gedung bertingkat yang relatif rendah, misalnya jumlah lantainya sedikit atau ketinggian gedung lebih rendah, sarana penghubung antar lantai biasanya menggunakan tangga maupun eskalator.

Sementara gedung dengan ketinggian lebih tinggi ataupun yang memiliki jumlah lantai lebih banyak, maka elevator menjadi solusinya. Keberadaan lift adalah sebagai sarana yang memungkinkan akses naik maupun turun menjadi lebih mudah.

Pada zaman modern, lift-lift biasanya dilengkapi dengan tombol-tombol, baik itu tombol membuka, menutup, atau tombol angka-angka yang menunjukkan lantai. Penumpang hanya perlu menekan salah satu tombol sesuai lantai tujuan mereka.

Dengan perkembangan teknologi yang lebih canggih, kini tidak sedikit juga elevator lift yang dibekali sistem keamanan lebih canggih. Misalnya pada gedung-gedung tertentu, penumpang diharuskan memiliki kartu akses khusus agar bisa menggunakan lift tersebut.

Sejarah Teknologi Lift Elevator

Layanan transportasi vertikal ini penting untuk menjaga kelancaran pergerakan dalam suatu gedung. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah satu seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift dengan tujuan utamanya adalah untuk mempermudah memindahkan barang antar lantai dalam gedung bertingkat dan saat ini, tujuan utama dari penggunaan lift adalah untuk mempermudah manusiadalam berpindah dari lantai yang satu ke lantai lainnya dalam sebuah gedung bertingkat.

Jenis Mesin Dasar Lift Elevator

Secara umum, terdapat tiga jenis mesin lift yang saat ini digunakan, yaitu lift hidraulic, traction atau katrol tetap, serta hoist alias mesin katrol ganda. Sementara mesin hoist sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu hoist tarik dan hoist dorong.

Bahkan kini penggunaan lift tidak hanya pada gedung-gedung komersial seperti perkantoran, hotel, atau mall saja. Melainkan telah merambah ke penggunaan yang bersifat private yaitu di dalam hunian pribadi.

Sistem Kerja Dasar Lift Elevator

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengangkut penumpang maupun barang dari lantai atas ke bawah maupun sebaliknya. Adapun sistem lift terbagi menjadi dua, yaitu:

Simplex

Sistem kerja simplex mengacu pada sistem kerja di mana lift bekerja secara sendiri-sendiri atau masing-masing. Antara satu lift dengan lift lainnya tidak saling terhubung. Sebagai contoh, dalam sebuah gedung terdapat 4 buah lift.

Masing-masing lift atau elevator tersebut memiliki tombolnya masing-masing. Apabila tombol pada lift pertama ditekan, maka ini tidak akan mempengaruhi sistem kerja lift lainnya.

Duplex

Selain simplex, ada juga lift yang menggunakan sistem kerja duplex. Ini adalah sistem kerja lift di mana antara lift satu dengan yang lainnya saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan tugasnya.

Sebagai contoh, sebuah gedung bertingkat di Jakarta memiliki 4 buah lift di dalamnya dengan 2 tombol.

Apabila salah satu tombol ditekan, maka kedua tombol tersebut akan langsung menyala. Yang terjadi selanjutnya yaitu salah satu dari keempat elevator dalam gedung tersebut akan melayani permintaan berdasarkan perintah yang diberikan oleh pengguna.

Cara Kerja Dasar Lift Elevator

Secara umum berdasarkan prinsip kerjanya, terdapat dua macam kategori lift yang kerap dijumpai. Yakni Lift hidrolik dan Lift traction.

Cara Kerja Lift Hidrolik

Lift dengan sistem hidrolik sering digunakan pada bangunan atau gedung-gedung rendah di Pluit maupun berbagai wilayah lainnya.

Lift hidrolik bekerja dengan kecepatan car lift atau kereta yang kecepatannya menengah.

Untuk dapat bekerja dengan baik, car lift dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bisa bergerak naik dan turun dalam sebuah silinder.

Apabila oli dipompa dari tangki oli ke dalam silinder, maka car akan bergerak naik dan mendorong piston naik. Pada saat oli kembali ke tangki oli, maka car elevator bergerak turun.

Cara pengangkatan pada konstruksi lift penumpang maupun barang yang menggunakan prinsip kerja hidrolik dapat bersifat langsung di mana piston terhubung ke car. Selain itu, bisa juga bersifat roped yang artinya piston terikat ke car melalui rope.

Pada kedua aksi pengangkatan tersebut dilakukan oleh pompa motor. Energi kinetik yang dihasilkan mengangkat car ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat car mampu melakukan pekerjaan alias mengubah energi potensial yang dimilikinya.

Transfer energi dari energi potensial ke energi kinetik terjadi setiap kali car elevator diangkat. Pada saat car diturunkan, energi potensialnya dipakai habis sehingga siklus energi menjadi lengkap.

Adapun gerakan naik dan turunnya car dikendalikan oleh katup hidrolik.

Cara Kerja Lift Traction

Elevator yang menerapkan cara kerja traction bekerja dengan mesin traksi yang menaikkan dan menurunkan car lift.

Mesin ini bekerja dengan penggunaan tali baja tarik yang bergerak naik dan turun melalui ruang luncur dalam bangunan yang dirancang khusus untuk lift (hoistway).

Dalam mengenai pekerjaannya, digunakan sebuah rel pemandu setinggi ruang luncur agar car tidak bergoyang.

Rel pemandu tersebut diikat pada bagian tembok ruang luncur (hoistway) elevator. Sementara itu, posisi car lift tergantung di dalam ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes.

Umumnya menggunakan sebuah bobot pengimbang (counterweight) dan dua puli katrol. Bobot car lift serta bandul pengimbangnya menghasilkan traksi yang memadai antara hoist rope dan puli katrol.

Dengan begitu, puli katrol bisa menggenggam hoist rope dan dapat bergerak naik atau turun dengan menahan car tanpa selip berlebihan. Adapun jalur gerak car yaitu pada rel yang vertikal sehingga car tidak berayun-ayun.

Komponen Elevator dan Fungsinya

Suatu struktur lift dapat menangani pekerjaannya secara sempurna apabila seluruh komponen di dalamnya bisa bekerja dengan baik. Secara mendasar, lift memiliki empat komponen utama. Berikut penjelasannya:

Komponen di Machine Room

Setiap lift memiliki mesin yang berfungsi untuk menggerakkan car atau kabin naik ataupun turun. Untuk mesin tersebut memiliki ruang tersendiri yang di dalamnya terdapat komponen-komponen berikut:

Control Panel

Fungsi control panel adalah untuk mengendalikan kerja dari elevator. Semua perintah atau permintaan seperti naik, turun, atau menahan pintu akan dicatat dan diolah oleh mesin agar lift bergerak sesuai permintaan.

Mesin Penggerak

Komponen dalam machine room berikutnya yaitu mesin penggerak yang mengubah energi listrik menjadi daya gerak. Bergeraknya car oleh mesin penggerak dibantu oleh gear dan roda.

Primary Velocity Transducer

Fungsi komponen lift ini adalah sebagai pendeteksi putaran motor serta kecepatan lift. Selanjutnya, informasi tersebut akan diteruskan ke komponen governor.

Governor

Governor berfungsi sebagai alat pengaman. Jika kecepatan lift melebihi batas aman, governor akan bekerja menghentikan lift baik secara mekanik maupun elektrik.

Automatic Rescue Device (ARD)

Ini merupakan alat pengaman tambahan yang fungsinya untuk menggerakkan elevator pada saat listrik padam. Pada kondisi ini, car akan dibawa ke lantai terdekat, pintu car terbuka, sehingga penumpang bisa keluar.

Komponen pada Ruang Luncur (Hoistway)

Lift memiliki ruang luncur di mana car bergerak naik atau turun. Adapun komponen-komponen pada ruang luncur (hoistway) antara lain:

Guide Rail

Guide rail terdiri dari 2 baja atau lebih yang disusun secara vertikal dan sejajar. Komponen ini merupakan tempat car dan counterweight bergerak naik turun dan menjaga agar gerakannya tidak berayun.

Limit Switch

Limit switch adalah komponen yang fungsinya untuk menghentikan elevator supaya tidak menabrak lantai paling atas maupun paling bawah.

Vane Plate

Fungsi vane plate adalah untuk pemberhentian car pada lantai yang diinginkan serta mengatur pembukaan landing door (pintu pendaratan).

Landing Door

Setiap lift pada gedung-gedung di Kelapa Gading atau mana saja pasti memiliki landing door. Komponen ini berfungsi untuk membuka maupun menutup pintu car/kabin.

Buffer

Fungsi buffer yaitu sebagai penyangga serta peredam getaran car lift apabila terjadi benturan.

Governor Tensioner

Ini merupakan komponen berupa puli berbandul yang fungsinya untuk menjaga rope agar tetap tegang dan tidak kendor.

Komponen pada Car/Kabin

Anda dapat naik dan turun menggunakan elevator dengan memasuki bagian kabin atau car. Komponen-komponen di kabin antara lain:

Car/Kabin

Ini adalah bagian yang dapat dimasuki penumpang atau barang untuk naik dan turun. Car dihubungkan dengan counterweight menggunakan tali baja melalui puli di machine room.

Car Door

Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai pintu lift yang membuka dan menutup secara otomatis. Car door dilengkapi alat pengaman yang mencegah pintu tertutup saat ada sesuatu yang ada di tengah-tengah pintu sehingga tidak terjadi terjepit.

Car Operating Panel (COP)


Lift pada gedung-gedung kebanyakan juga dilengkapi COP, yakni panel di mana tombol-tombol pengatur berada. Seperti tombol lantai, pengatur buka dan tutup, hingga alarm atau interphone.

Interphone

Interphone berfungsi sebagai komponen untuk mengadakan komunikasi dengan ruang kontrol gedung.

Alarm Buzzer

Fungsi alarm buzzer yaitu sebagai tanda peringatan pada saat beban lift melebihi kapasitas, pintu terbuka terlalu lama, atau lainnya.

Switching Box

Switching box berupa kotak yang bisa dibuka menggunakan kunci khusus. Di dalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.

Floor Indicator

Floor indicator adalah indikator berupa nomor penunjuk yang memperlihatkan lantai serta tujuan elevator.

Emergency Light

Emergency light umumnya terletak di atap car dan akan menyala pada saat kondisi darurat.

Emergency Exit Switch

Komponen ini terletak di pintu darurat di atas car. Fungsinya yaitu untuk mencegah car tidak berjalan jika pintu darurat dibuka.

Safety Link

Ini merupakan alat pengaman yang terletak di atas car dan terhubung dengan governor di machine room. Fungsinya untuk menahan car over speed ke bawah.

Komponen di Luar Hoistway pada Tiap Lantai yang Dilayani

Komponen elevator tidak hanya di dalam area ruang luncurnya saja. Akan tetapi juga di lantai yang dilayani oleh lift tersebut. Adapun komponen-komponennya yaitu:

Hall Button


Hall button terletak di setiap lantai yang berfungsi untuk memanggil car lift.

Saklar Kebakaran

Saklar kebakaran (fireman switch) berupa tombol yang terlindungi oleh kaca. Jika terjadi kebakaran di area gedung, tombol ini bisa ditekan untuk menghentikan seluruh kegiatan pada elevator sehingga berhenti di lantai terdekat.

Hall Indicator

Ini merupakan indikator penunjuk layar yang ditampilkan melalui sebuah layar. Layar menampilkan informasi di lantai berapa car sedang berada.

Jenis-Jenis Elevator Berdasarkan Fungsinya

Perusahaan yang memproduksi lift menciptakan rancangan yang berbeda-beda untuk kebutuhan berbeda juga. Gedung-gedung di Bandung atau kota besar lainnya kerap menggunakan jenis-jenis lift yang berbeda sesuai kebutuhan. Adapun jenis-jenisnya yaitu:

Lift Penumpang

Sesuai namanya, lift penumpang (passenger lift) adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mobilitas manusia pada gedung-gedung seperti mall, hotel, high rise building, atau bangunan publik lainnya.

Ini merupakan jenis lift yang paling umum dan paling banyak digunakan untuk memberikan kemudahan akses naik dan turun secara mudah serta cepat. Passenger lift biasanya memiliki kapasitas penumpang cukup banyak.

Lift Barang

Sesuai namanya, jenis elevator ini fungsinya diperuntukkan mobilitas barang. Setiap bangunan komersil bertingkat seperti mall biasanya memiliki lift barang untuk memudahkan pemindahan barang dalam kapasitas yang besar.

Bed Lift

Bed lift biasanya juga dikenal dengan lift rumah sakit, karena angkutan transportasi vertikal ini banyak dipakai pada bangunan rumah sakit.

Lift rumah sakit dirancang dengan area car yang lebar sehingga bisa dipakai untuk membawa tempat tidur pasien.

Rumah sakit-rumah sakit di Jakarta atau di manapun tentu memiliki fasilitas ini untuk melayani pasien dengan mudah dan cepat.

Lift Rumah

Kegunaan lift kini bukan hanya dipakai di bangunan-bangunan publik saja, melainkan juga di area private. Rumah-rumah mewah saat ini telah banyak yang menggunakan lift rumah untuk memudahkan mobilitas penghuninya ketika naik turun lantai.

Home elevator menjadi fasilitas tepat bagi Anda yang ingin memberi kemudahan akses naik turun untuk orang tua, orang sakit, penyandang disabilitas, serta semua anggota keluarga. Selain itu, lift rumah juga menjadi identitas hunian mewah.

Panoramic Lift

Pada dasarnya, panoramic lift juga digunakan untuk mengangkut penumpang untuk naik turun lantai. Letak perbedaannya adalah lift ini memiliki dinding-dinding yang terbuat dari material kaca.

Saat menaiki lift kaca ini, penumpang bisa melihat ke arah luar. Jenis lift ini kerap digunakan pada mall, hotel, rumah, hingga bangunan yang menonjolkan pemandangan ke arah luar.

Dumbwaiter

Dumbwaiter termasuk jenis lift yang tidak diperuntukkan bagi angkutan manusia. Dumbwaiter biasanya digunakan untuk membawa makanan, dokumen, atau barang-barang berukuran kecil lainnya. Jenis lift ini biasanya memiliki ukuran kabin yang kecil.

Lift Mobil

Seperti Anda ketahui, kini banyak bangunan komersil seperti Mall, Apartemen, atau lainnya yang letak parkirannya di lantai paling atas. Di negara-negara maju, penggunaan lift mobil banyak dijumpai.

Sesuai namanya, jenis elevator ini diperuntukkan untuk mengangkut mobil naik dan turun lantai secara cepat dengan memanfaatkan area sempit.
Evan Nugraha Permana
Evan Nugraha Permana Hobi Fotografi, Riding & Suka Dunia Otomotif | IG : @evannpermana

Posting Komentar untuk "Penjelasan Lengkap Tentang Lift Evelator, Cara Kerja, Jenis Dan Fungsinya"