Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan L/100 dan Km/L Di Pengukur Konsumsi Bensin Kendaraan

Perbedaan L/100 dan Km/L Di Pengukur Konsumsi Bensin Kendaraan

Satuan yang digunakan untuk menghitung pemakaian bahan bakar pada mesin - mesin konvensional adalah kilometer per liter (Km/L). Dengan satuan tersebut kita dapat mengetahui berapa kilometer kendaraan menempuh jarak dengan bahan bakar sebanyak satu liter. 

Berbeda dengan kendaraan listrik (Electric Vehicle) yang tidak menggunakan bahan bakar apapun.

Kendaraan listrik hanya mengandalkan sumber daya lisrtik, oleh karena itu untuk menghitung pemakaian dayanya maka digunakan kWh ( kilowatt per hour ) atau kilowatt per jam. Satuan ini digunakan untuk mengukur efisiensi mesin EV.

Km/L adalah ukuran efisiensi bahan bakar untuk mobil dengan mesin konvensional (Mesin pembakaran dalam). Dengan angka tersebut, Anda dapat mengetahui berapa Km jarak yang ditempuh oleh kendaraan dengan satu liter bahan bakar. 

Salah satu cara untuk menghemat pengeluaran pembelian bahan bakar adalah dengan menggunakan teknik pengemudian yang baik, tetapi ini memerlukan pengalaman yang lama.

Km/l (Kilometer per liter)

AVE F/ECO Aerox Connected 2021
Jarak dibagi volume bahan bakar, artinya jarak yang dapat ditempuh kendaraan dalam satu liter bahan bakar.

Volume ini tentunya akan beda-beda setiap bahan bakar, ya, siapa tahu ada bahan bakar yang campuranya lebih bagus, jadi 1 liternya bisa lebih berat dari bahan bakar lain, dan penggunaanya bisa lebih irit (Makanya di F1 pakenya kg bukan liter).

Pendekatan satuan ini adalah jarak yang bisa ditempuh dalam 1 liter bahan bakar. Cara pengetesanya mudah, masukan satu liter bahan bakar, reset odometer, dan pakai kendaraan sampai bahan bakar tadi habis.

Jadilah jarak yang ditempuh odometer adalah yang bisa ditempuh dengan 1 liter bahan bakar.

Membayangkan keseluruhan jarak yang mungkin bisa ditempuh dalam kondisi tangki bahan bakar penuh tentunya mudah, misalnya saja kalau bahan bakar 10 liter, konsumsinya 40 km/liter artinya jarak yang bisa ditempuh adalah 400 km.

Kelebihan pengukuran konsumsi bensin metode Km/L

Tentunya lebih presisi. Pengukuran konsumsi bensin dengan Km/L hampir sudah disematkan oleh semua kendaraan terbaru di Indonesia.

Kekurangan pengukuran konsumsi bensin metode Km/L

Tanpa kalkulator, akan sangat sulit untuk menghitung berapa persis presisi konsumsi bensin yang dibutuhkan kendaraan itu sendiri.

L/100km (Liter per 100 kilometer)

Satuan ini jarang atau hampir enggak pernah digunakan di Indonesia, hanya beberapa kendaraan motor Maxi Yamaha saja yang disematkan fitur ini (Itupun fitur tersembunyi) seperti Aerox, Nmax, Xmax, dsb.

Ini dikarenakan susah buat nyombong irit-iritan, hehe. Karena memang satuan ini pendekatannya menurut saya bukan buat irit-iritan atau boros-borosan, tapi memprediksi berapa banyak bahan bakar yang sudah terpakai.

Karena liter taruh di depan dan dibagi dengan suatu konstanta jarak, maka dengan mudah kita bisa menghitung berapa liter kira-kira bahan bakar yang sudah terpakai.

Kelebihan pengukuran konsumsi bensin metode L/100

Mudah menentukan bahan bakar yang sudah dikonsumsi. Misal kita pake contoh diatas, odometer menyentuh angka 100 sementara di rata-rata konsumsi bahan bakar tertulis 1,9, ya berarti kira-kira ditangki sudah habis 1,9 liter.

Kalo tangki 6,6 berarti masih ada 4,7 liter lagi. Coba deh yang sedikit susah, misalnya kita sudah menempuh jarak 130 km, panel menunjukan 2,2 l/100km, bisa kita itung kalo bbm terpakai hampir 3,3 (Saat 150km berarti sudah 3,3) artinya saat 150 km nanti bbm di tangki tinggal 3,3 liter dan konsumsi saat ini, ya sekitar 3 literan dan di tangki masih ada sekitar 3,6 liter.

Kekurangan pengukuran konsumsi bensin metode L/100

Perhitungan tidak terlalu presisi, tapi setidaknya kita tahu kira-kira konsumsi bensinnya sudah berapa liter.

Dan tentunya memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai penggunaan bahan bakar selama perjalanan, karena lebih mudah mengalikan daripada membagi.

Contoh saja, 500km pada 12l/100km?

Menghitungnya itu mudah, hanya mengkalikan saja (12*5  = 60 Liter).

Tapi 8,3 km/Liter? anda harus membagi 500 dengan 8,3, dan meskipun hampir semua orang dapat mengalikan 5*12, membaginya akan cukup sulit bagi kebanyakan orang.

Begitulah menurut saya kenapa km/l tidak lebih baik dari l/100km dan begitu pula sebaliknya, karena keduanya punya keunggulan masing-masing.

Evan Nugraha Permana
Evan Nugraha Permana Hobi Fotografi, Riding & Suka Dunia Otomotif | IG : @evannpermana

Posting Komentar untuk "Perbedaan L/100 dan Km/L Di Pengukur Konsumsi Bensin Kendaraan"