Bendera al-Liwa Dan ar-Rayah
Bendera al-Liwa Dan ar-Rayah |
Di dalam bahasa Arab, bendera dinamai dengan liwa (jamaknya adalah alwiyah), sedangkan panji-panji perang dinamakan dengan rayah, atau disebut juga dengan al-‘alam.
al-Liwa |
Bendera Al-Liwa, bendera panji kebesaran Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW. Sumber gambar : Hariadhi
Liwa adalah al-‘alam (bendera) yang berukuran besar. Jadi, liwa adalah bendera Negara. Sedangkan rayah berbeda dengan al-‘alam.
Liwa adalah bendera yang menunjukan posisi pemimpin pasukan, dan ia akan dibawa mengikuti posisi pemimpin pasukan.
al-Rayah |
Bendera Ar-Rayyah, panji perang pada zaman Nabi Muhammad SAW. Sumber gambar : Hariadhi
Sedangkan Rayah adalah bendera yang berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya.
Rayah merupakan tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang. Rayah adalah panji-panji yang diserahkan kepada pemimpin peperangan, dimana seluruh pasukan berperang di bawah naungannya.
Liwa, (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam. Banyak riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya :
"Rayahnya (panji peperangan) Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih"
(HR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah)
Meskipun terdapat juga hadist-hadist lain yang menggambarkan warna-warna lain untuk liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang), akan tetapi sebagian besar ahli hadits meriwayatkan warna liwa dengan warna putih, dan rayah dengan warna hitam.
Berdasarkan paparan tersebut diatas, bendera Islam (liwa) di masa Rasulullah saw adalah berwarna putih, berbentuk segi empat dan di dalamnya terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah dengan warna hitam.
Dan panji-panji perang (rayah) di masa Rasulullah saw berwarna dasar hitam, berbentuk persegi empat, dengan tulisan di dalamnya Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah berwarna putih.
Posting Komentar untuk "Bendera al-Liwa Dan ar-Rayah"